Pameran dan Pentas Budaya Indonesian Week and Nite 2017

By Admin

nusakini.com-- Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu kembali menggelar pameran dan pentas budaya "Indonesian Week & Nite 2017", yang diselenggarakan pada tanggal 29-30 Juli 2017 di Halaman kantor KJRI Kota Kinabalu. Agak berbeda dari tahun sebelumnya, selain memamerkan aneka produk makanan dan paket wisata Indonesia, juga menampilkan persembahan budaya dan kuliner berbagai daerah Indonesia. 

Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Akhmad Daya Handasah Irfan dalam sambutannya ketika meresmikan Indonesian Week & Nite 2017 mengharapkan melalui penyelenggaraan acara tersebut dapat membuka peluang kerjasama ekonomi, dan mempererat kerjasama dua budaya antara Indonesia dan Sabah. Melalui pameran tersebut warga setempat di Sabah dapat mengenal berbagai budaya komunitas warga Indonesia yang telah lama bermukim di Sabah, antara lain: komunitas Bugis, Flores, Jawa, Buton/Muna, Batak. 

Menurut Koordinator penyelenggara, Hendro Retno Wulan, Konsul Fungsi Ekonomi bahwa kegiatan Indonesian Week & Nite 2017 merupakan rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72. Selain mengundang berbagai exhibitor dari Indonesia seperti dari daerah Tarakan, Jogja, Bogor, dan Jakarta, juga beberapa pengusaha setempat yang menjadi pengimpor produk Indonesia. 

KJRI Kota Kinabalu juga melibatkan diaspora Indonesia untuk mendukung acara tersebut, antara lain: Ikatan Anak-Anak Bugis Sabah, Persatuan Peranakan Jawa Sabah, Komunitas Kerukuranan Tana Toraja, K3IK Nusa Tenggara Timur, dan Kerukunan Masyarakat Muna Sulawesi Tenggara yang menampilkan ciri khas budaya masing-masing. Untuk menghibur para pengunjung, diputar juga film-film Indonesia, antara lain Assalamualaikum Beijing, Sukarno, Habibi dan Ainun, Ada Apa Dengan Cinta, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijek, Di Bawah Lindungan Kabah. 

Pembukaan acara Indonesian Week & Nite 2017 dihadiri oleh Walikota Kota Kinabalu, pejabat Perwakilan Negara Jepang dan Brunei Darussalam, pengusaha dan Kadin setempat, masyarakat, mahasiswa dan pelajar Indonesia. Sekitar 500 pengunjung terlihat hadir saat pembukaan acara, yang dimeriahkan oleh persembahan musik dan tari daerah. 

Salah seorang warga setempat, Sarah Mahasiswa Universiti Malaysia Sabah asal Keningau mengaku sangat tertarik dan berkesan dengan acara yang diadakan. Selain dapat melihat berbagai produk Indonesia, juga dapat merasakan makanan khas daerah yang ditampilkan. Filem yang ditayangkan dari buku dan sejarah Indonesia menurutnya dapat memperkaya pengetahuannya tentang Indonesia. Tarian-tarian dan pakaian budaya yang beraneka ragam sangat menarik untuk dilihat. (p/ab)